Tapteng, StartNews – Di balik seragam polisi yang tegas, tersimpan empati yang mendalam. Itulah gambaran saat mobil dinas double cabin milik Kapolres Tapteng AKBP Wahyu Endrajaya mendadak berhenti di tengah jalanan rusak Lingkungan 4 Hutanabolon, Kecamatan Tukka, Tapteng, Kamis (18/12/2025) siang.
Di tengah terik dan sisa-sisa lumpur yang mengering, nampak Cristof Zebua (24) berjalan gontai. Di sampingnya, sang istri mendekap erat bayi mereka yang baru berusia empat bulan. Langkah mereka berat, menyusuri medan yang hancur pascabanjir bandang demi satu tujuan, pulang ke rumah yang mereka tinggalkan tiga pekan lalu.
Keluarga kecil ini bagian dari ratusan warga yang bertahan di pengungsian GOR Pandan sejak bencana melanda pada 25 November 2025. Namun, kepulangan mereka kali ini bukan disambut sukacita, melainkan bayang-bayang ketidakpastian karena kondisi rumah yang rusak berat.
AKBP Wahyu Endrajaya, yang saat itu sedang mendampingi tim Itwasda Polda Sumut, tak tega melihat pemandangan tersebut. Tanpa ragu, dia menginstruksikan sopirnya untuk berhenti. Pintu mobil dibuka dan Kapolres sendiri yang menawarkan tumpangan kepada keluarga kecil yang tampak kelelahan itu.
Di dalam kabin mobil yang sejuk, suasana berubah haru. Cristof dan istrinya tak mampu menyembunyikan kekhawatiran mereka. Isak tangis pelan pecah saat mereka menceritakan nasib bayi mereka yang kini tak lagi memiliki tempat tinggal yang layak untuk berteduh.
Merespons curahan hati yang memilukan itu, AKBP Wahyu langsung menyerahkan bantuan uang tunai—titipan amanah dari Kapolri dan Kapolda Sumut—sebagai bekal awal mereka memulai hidup kembali.
“Kami hadir untuk memastikan warga tidak merasa sendirian dalam menghadapi masa sulit ini. Terutama bagi ibu dan anak, mereka adalah prioritas kami,” ujar AKBP Wahyu.
Bagi Cristof Zebua, tumpangan dan bantuan itu lebih dari sekadar materi. Itu suntikan harapan. Dia tak menyangka, di saat merasa berada di titik terendah, seorang perwira polisi turun langsung menyapa dan merangkul keluarganya.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak polisi yang memberikan harapan dan kekuatan kepada kami. Terima kasih orang baik,” ungkap Cristof dengan mata berkaca-kaca saat turun dari mobil.
Kepedulian Kapolres tak berhenti saat pintu mobil ditutup kembali. Sebelum melanjutkan perjalanan, dia memberikan instruksi khusus kepada Bhabinkamtibmas Polsek Pandan agar terus memantau perkembangan kesehatan sang bayi dan pemulihan rumah keluarga Cristof.
Bahkan, AKBP Wahyu sempat berpesan agar Cristof tidak sungkan datang ke Polres Tapanuli Tengah jika membutuhkan bantuan tambahan di kemudian hari.
Reporter: Sir





Discussion about this post