Padangsidimpuan, StartNews – Warga Kelurahan Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, digemparkan oleh penemuan mayat perempuan dewasa yang tersangkut di tebing Sungai Batang Ayumi pada Kamis (27/11/2025) pukul 17.00 WIB.
Polres Padangsidimpuan langsung merespons laporan tersebut dengan mengerahkan Unit Inafis Satuan Reskrim. Berkat penanganan cepat, identitas korban berhasil diungkap hanya beberapa jam setelah proses evakuasi berlangsung.
Peristiwa ini bermula ketika sekelompok anak yang sedang bermain di sekitar sungai melihat ada tubuh manusia terbawa arus dan tersangkut di tebing. Warga yang menerima laporan segera menghubungi pihak kepolisian, yang kemudian menurunkan personel ke lokasi.
Sesampainya di tempat kejadian, tim gabungan yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan AKP Hasiholan Naibaho melihat posisi korban berada di sisi seberang sungai dengan arus yang cukup deras.
Guna mengurangi risiko, tim berkoordinasi dengan BPBD Kota Padangsidimpuan dan melakukan upaya penyelamatan menggunakan tali penyeberangan. Evakuasi berjalan menantang karena tubuh korban tersangkut pada tebing sungai dan harus ditarik dengan hati-hati.
“Berkat koordinasi seluruh pihak, jenazah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD Kota Padangsidimpuan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar AKP Hasiholan.
Setibanya di RSUD, Unit Inafis yang dipimpin Ps. Kaur Identifikasi Aipda Fahrizal Sofyan Nasution langsung melakukan proses identifikasi. Dengan bantuan Hand Held Ident System, identitas korban dapat dipastikan secara akurat.
“Korban berinisial RH, perempuan 44 tahun, ibu rumah tangga asal Siamporik Lombang, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan,” jelas Kasat.
Setelah identitas diketahui, Polres Padangsidimpuan segera berkoordinasi dengan Polres Tapanuli Selatan untuk menghubungi keluarga korban.
Pada malam hari, Kapospol Situmbaga Aiptu Ahmad Ridhoan Nasution tiba di RSUD dan mengonfirmasi bahwa korban sebelumnya dilaporkan hilang saat banjir dan longsor melanda Dusun Hasugian, Desa Siamporik Lombang, Selasa (25/11/2025).
Saat bencana terjadi, korban dan suaminya tengah berada di kebun ketika luapan Sungai Batang Angkola dan material longsor menerjang kawasan tersebut. Dalam peristiwa itu, dua warga dinyatakan hilang di dua lokasi berbeda, dan hingga kini satu korban lainnya masih dalam pencarian.
Dari hasil pemeriksaan medis RSUD Padangsidimpuan, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban, mulai dari robekan di kepala sebelah kiri, dahi, dagu, hingga retakan pada bagian belakang kepala.
Lebam juga terlihat pada bagian mata, perut, bibir, serta beberapa titik lainnya. Selain itu terdapat luka lecet di punggung, pinggang, siku, lutut, dan paha. Pihak keluarga menyatakan menerima kejadian tersebut dan menolak dilakukan autopsi melalui surat pernyataan.
Kasat Reskrim mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan perbukitan untuk lebih waspada terhadap indikasi longsor seperti retakan tanah atau pergeseran permukaan tanah. Ia juga mengimbau agar dokumen penting disimpan di tempat aman sebagai antisipasi jika harus dievakuasi mendadak.
“Laporkan segera bila melihat debit air sungai meningkat atau muncul tanda-tanda bencana lainnya,” tegasnya.
Masyarakat juga diminta mengikuti informasi resmi dari BMKG dan tidak terpancing kabar yang tidak jelas sumbernya. “Keselamatan adalah hal utama. Polres Padangsidimpuan tetap siaga memantau perkembangan situasi,” tambahnya.
Kasat turut mengapresiasi kerja cepat Unit Inafis, BPBD Kota Padangsidimpuan, serta Polres Tapanuli Selatan dalam upaya identifikasi dan penanganan jenazah. “Kecepatan penanganan sangat penting agar keluarga korban memperoleh kepastian,” tutupnya.
Reporter: Lily Lubis





Discussion about this post