WWF dan MoNa Kelana Kampanye Konservasi Lewat Pendakian dan Aksi Nyata

Jawa Tengah, StartNews — Pagi itu, pukul 07.30 WIB, kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu menjadi saksi kolaborasi WWF Indonesia bersama program MoNa Kelana yang menggelar kegiatan pendakian bertajuk Mountain Series: Merbabu, yang dibuka oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.

Dalam sambutannya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan komitmen pemerintah untuk melakukan pembenahan terhadap sistem pengelolaan Gunung Merbabu.

Kami berusaha berbenah untuk menata kembali Gunung Merbabu. Dengan menerapkan kuota pendakian, sistem pembayaran online yang transparan, serta kedisiplinan pengelolaan sampah, kita ingin memastikan ekosistem tetap terjaga. Bisnisnya pun bergeser, dari menebang menjadi menanam, katanya.

Kegiatan ini bukan hanya pendakian biasa, tetapi juga bagian dari kampanye edukatif Zero Waste Responsible Traveler, yang mendorong praktik pendakian yang aman, bertanggung jawab, dan peduli lingkungan. Dengan dukungan teknologi seperti sistem RFID dan kuota digital, kampanye ini mendorong perubahan tatakelola taman nasional yang lebih baik.

WWF dan MoNa Kelana bersama para relawan, komunitas outdoor, serta mitra kolaborator seperti @tsmediaid, @natgeoindonesia, dan @areioutdoorgear, melakukan aksi bersih-bersih jalur pendakian dan penanaman pohon. Mereka menyadari bahwa keindahan alam bukan hanya untuk dinikmati, tapi juga untuk dilindungi.

Menanam pohon, tanam harapan. Sekaligus mengingatkan diri bahwa alam ini bukan warisan dari orangtua, tapi titipan dari generasi yang akan datang, tulis WWF dalam unggahan kampanyenya.

Kegiatan ini juga menjadi panggung inspiratif bagi para pegiat alam yang tergabung dalam MoNa Warriors, yang menunjukkan bahwa menjaga alam adalah tanggung jawab kolektif.

Alam butuh kita, sama seperti kita butuh alam. Mari jadi bagian dari perubahan, begitu pesan kampanye yang digaungkan.

Dengan semangat kolaboratif dan aksi nyata, Gunung Merbabu tak hanya menjadi tujuan pendakian, tapi juga ruang belajar dan pengingat bahwa masa depan alam ada di tangan kita semua.

Reporter: Ara Siregar