Panyabungan, StartNews – Komunitas masyarakat Minangkabau, Minang Kabau Saiyo (MKS), kembali menggelar pengajian rutin di Masjid Taqwa Pasarlama, Panyabungan, Sabtu (6/11/2021). Pengajian ini dihadiri 70 warga suku Minangkabau yang terdiri dari unsur ulama, ninik mamak, bundo kanduang, rang mudo, limpapeh, dan lainnya.
Kali ini pengajian mengusung tema ‘amalan-amalan agar selamat dari neraka’ yang disampaikan Buya Abu Faiz Hafizhahullah. Sebelum menyampaikan materi kajian, Buya Fauzul Fil Amri sebagai moderator meminta Qisthi, putri dari ketua MKS, untuk melantunkan ayat suci Al Quran surat An-Naba’.
Dala m kajiannya, Buya Abu Faiz menjelaskan tujuan manusia diciptakan Allah SAW adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Kemudian Buya Abu Faiz menjelaskan tentang amalan-amalan agar seseorang selamat dari neraka.
Dari penjelasan Buya Abu Faiz dapat disimpulkan bahwa ada enam amalan agar seseorang terhindar dari neraka. Yang pertama, menaga tauhid, bersaksi akan ketauhidan Allah SWT. Makanya rukun Islam diawali dengan syahadat. Syahadat adalah persaksian yang tidak ada keraguan di dalamnya. Tauhid yang dimaksud adalah meng-Esa-kan Allah SWT, yakni meng-Esa-kan Allah SWT dalam perbuatan, ibadah, dan nama serta sifat-Nya.
Kedua, salat. Buya Abu Faiz mengutip hadits, “Siapa yang mengerjakan salat dengan benar sempurna wudhu’nya, betul gerakan rukuk’, sujudnya, dan tepat waktunya maka diharamkan neraka untuknya.”
Ketiga, berakhlak yang baik dan lemah lembut terhadap manusia.
Keempat, menangis karena takut kepada Allah SWT dan menangis karena takut pada azab-azab Allah SWT. Ada dua mata yang tidak disentuh api neraka, yakni mata yang menangis karena takut pada Allah SWT dan mata yang berjaga-jaga di medan perang.
Kelima, menjaga/menundukkan pandangan dari hal-hal yang diharamkan Allah SWT.
Keenam, bersabar terhadap meninggalnya anak kita di waktu kecil.
Buya Abu Faiz menjelaskan hadits tentang pahala yang didapatkan oleh seorang ibu yang sabar tatkala anaknya meninggal ketika kecil. “Tidaklah seorang muslim kematian anaknya 3 orang (dalam riwayat lain 2 orang) maka dia tidak akan disentuh api neraka, melainkan sekadar lewat di atas shirat saja (dibawah shirat ada api).
Sebelum menutup kajiannya, Abu Faiz mengapresiasi MKS yang mampu mengangkat acara-acara yang bermanfaat dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Setelah acara pengajian selesai, rang mudo yang dikenal dengan nan capek kaki, nan ringan tangan, capek kaki indak panaruang, capek tangan indak pamacah menyampaikan beberapa programnya terkait kemajuan TPA MKS dan kegiatan sosial lainnya.
Reporter: Ika Rodhiah