Kotanopan, StartNews – Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut) Harun Musthafa Nasution menegaskan tahun 2024 akan mengikuti pemilihan legislatif untuk DPR RI. Langkah itu setelah melalui pertimbangan keluarga dan mengikuti jejak sang kakek, Syekh Musthafa Husein Nasution.
Hal itu disampaikan Harun menjawab pertanyaan peserta terkait keikutsertaannya pada Pemilu 2024 di tengah-tengah acara Reses I Tahun Sidang V DPRD Sumut di Lapangan Terminal Pasar Kotanopan, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, Senin (23/10/2023).
“Setelah musyawarah dengan keluarga dan mengikuti pesan Banganda Musthafa Bakri Nasution agar saya mengikuti jejak kakek kami yang pernah menang sebagai konstituante, yang saat ini kita kenal DPR RI,” kata cucu pendiri Pondok Pesantren Musthafawiyah Purbabaru itu.
Harun menceritakan, saat itu sang kakek terpilih dari Partai Masyumi dan tinggal menunggu pelantikan. “Tapi, mungkin karena sudah terpilih dan banyak kegiatan, penyakit gula kakek kami kambuh dan harus dirawat di Padangsidimpuan,” papar politisi Partai Gerindra ini.
Harun pun tak melewatkan acara ini untuk menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung kepada masyarakat. “Terima kasih sudah dipilih. Apalagi saat kampanye dulu saya tidak menjanjikan apapun, tapi hari ini sedaya mampu akan saya gunakan amanah ini untuk membantu masyarakat,” ucapnya.
Dalam reses tersebut, beberapa warga dari berbagai kecamatan di wilayah Mandailing Julu, meliputi Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Puncak Sorik Marapi, Tambangan, Kotanopan, Ulupungkut, Muarasipongi, dan Pakantan, menyampaikan beberapa aspirasi.
Muhammad Yasir Nasution meminta wakil ketua DPRD Sumut itu memperjuangkan insentif atau honor bagi BKM masjid. “Selama ini mereka yang azan dan membersihkan masjid, tapi terkadang untuk uang makan bagi keluarganya pun tidak cukup,” katanya.
Sementara Taufik dari Kecamatan Muarasipongi mengeluhkan kondisi bangunan MDTA dan pendidikan dini di daerahnya. Dia berharap hal itu menjadi perhatian bagi Harun Musthafa sebagai penyambung aspirasi masyarakat dengan Pemprovsu.
“Bangunan MDTA dan pendidikan anak usia dini memprihatinkan dan banyak menumpang pada bangunan lain,” sebutnya.
Terkait kondsi MDTA, H. Laung Lubis dari Kotanopan pun mengeluhkan hal serupa. “Saya sudah lebih 30 tahun mengajar di MDTA. Kesejahteraan mereka tidak diperhatikan, makanya banyak yang tidak tahan berlama-lama jadi guru MDTA,” terangnya.
Sedangkan Tamrin dari Muarasipongi meminta agar Harun menyampaikan kepada pemerintah untuk memperhatikan penyuluh agama di daerah. “Apalagi tahun depan kabarnya SK tidak diperpanjang lagi,” jelasnya.
Menanggapi permintaan masyarakat, pria yang saat ini terdaftar sebagai bakal calon anggota DPR RI dari Gerindra menyampaikan akan memperjuangkan aspirasi masyarakat. “Saya ini sepertinya dikira hanya urusan MDTA dan masjid. Hampir setiap reses ini terus disampaikan masyarakat. Padahal, pengairan atau irigasi, pembangunan jalan, dan pembangunan sekolah juga ada yang kami giring,” katanya disambut tawa masyarakat.
Usai reses, Harun kepada wartawan bercerita sedikit terkait terpilihnya Syekh Musthafa Husein Nasution sebagai anggota konstituante. “Para guru kita, para ulama itu terjun ke dunia politik. Dalam pandangan mereka, agama harus punya benteng dan politik salah satunya,” lanjut Harun.
Dia pun menambahkan, dalam berpolitik banyak berkaca pada ulama-ulama terdahulu yang memutuskan bergabung dengan partai politik.
Reporter: Roy Adam